Rabu, 25 Februari 2015

Lintasan Ingatan

Di sebuah siang, sekelebat ingatan ayat itu kembali berputar. Mengitari syaraf, menghubungkan akson dan dendrit yang mulai mengendur. Mengingatnya, teringat olehku sebuah lintasan yang menembus begitu banyak dimensi di suatu malam. 


Malam yang agung, mengangkasa, menaiki anak tangga menuju ketinggian yang tak terjangkau. Hasil kali kecepatan dan waktu menghasilkan jarak yang tak terkalkulasi oleh angka-angka dan satuan ciptaan manusia. Menghasilkan berbagai simpton zhan-zhan, sehingga wajar cercaan terus meluncur dari lisan yang tak berpenghubung dengan hati. Sekaligus ujian bagi sebagiannya, akankah ia masih menjadi orang-orang yang percaya pada cerita membingungkan? Sebagiannya lagi, kisah ini menjadi penyejuk hati tiada terkira. Lahir sebuah gelar yang memuliakannya, Ash-Shidiq, sang pembenar.

Melalui kisah ini pula, lahir kecintaan serta kerinduan kami pada dua tempat yang mulia, dialah Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha, sebagai tanda kebesaran ayat-ayat Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mendengar.


Menanti rangkaian hari yang mengingatkan peristiwa malam
Dalam hitungan lima puluhan
Cipayung, Bogor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar