Minggu, 28 Desember 2014

Sabarlah, wahai diri..

Hujan adalah rahmat, dimana pun ia berada. Sekecil apapun itensitasnya, sebesar apapun derasnya. Hujan adalah kehidupan. Dengannya, kita jumpai rona hijau dan seranai kesejukan. Dialah pembangkit kematian bumi yang lama tak tersemai benih. 

Tapi tengoklah, berapa lama hujan harus menumbuhkan batang demi batang pohon yang riuh lebat itu? Berapa lama ia harus menembus tanah kerontang hingga pusatnya? Rongga-rongga tanah yang lama kekeringan. Berapa lama ia harus mengalir, menganak menjadi sumber penghidupan? 

Begitu pun dirimu, wahai diri. Sabarlah, sabarlah, wahai diri. Menjadi hujan yang terus menerus datang itu jauh lebih baik tenimbang ia yang datang sekali waktu atau paruh waktu tertentu lalu menggerus tanah kerontang dan menenggelamkannya? Apalah daya tanah tak berdaya ikat akar jika kau sirami hujan terlampau banyak? 

Begitu pun dirimu, wahai diri. Sabarlah, sabarlah, wahai diri. Sebagaimana titah Rabb-Mu, "..maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik..".

Tiadalah daya pun upaya yang mampu dilaksanakan tanpa iradah-Nya, tanpa rahmat-Nya. Maka bersabarlah wahai diri, bersabarlah untuk melakukan ketaatan pada-Nya. Maka bersabarlah, dalam upaya mencegah maksiat kepada-Nya. Maka bersabarlah, atas ketentuan dan takdir-takdir Nya. Sungguh, hanya dengan kesabaran, 'kan kau jumpai nikmatnya hanya bermunajat pada-Nya.

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu` (Al-Baqarah: 45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar