Selasa, 29 Juli 2014

Kendur

Teringat beberapa waktu lalu, kala Ramadhan baru menginjak hitungan hari. Menjadi manusia seutuhnya yang berhak bahagia dengan apa pun yang dilakukannya. Mengendurkan semua target sembari melemaskan syaraf-syaraf yang menegang. Sedih memang, sebab Ramadhan kali ini tidak lagi seistimewa dengan jahadah yang maksimal. Tapi, justru Allah menanugerahkan nikmat-nikmat lain yang membuatku terbelalak sendiri. Tugasku kini adalah terus mengulang hamdalah. Duhai Rabbi, terima kasih, terima kasih. Kesyukuranku tertinggi hanya kepada mu.

Syawal hari ketiga,
Pekalongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar