Rabu, 15 Februari 2012

Sibuk?

Assalamu'alaikum, tamuku. Sudah lama saya tak menengok beranda ini untuk berbagi jamuan yang saya terima di sini. Ternyata, kesibukan melalaikan tangan dan pikiran ini untuk membagikan apa yang didapatnya, ya? Ups, baru saja saya menyebutnya kesibukan. Benarkah demikian? Lantas, jika kesibukan telah menyerap sebagian besar waktu saya untuk menulis, apakah menulis hanya dapat dilakukan pada waktu kosong?

Sejenak, mari kita hirup nafas panjang dan keluarkan pelan-pelan. Nyaman sekali, ya. Pikiran ini terasa lebih nyaman walau barang sedetik. Begitulah nafas yang dihayati menghantarkan ketenangan pada otak yang terlalu sibuk mengatur urusan tugas-tugasnya. Syaraf-syaraf yang terhubung satu sama lain dan konon terdiri dari 1 milyar sel adalah piranti utama otak dengan kegiatannya yang super sibuk. Berpikir, mendengar, berbicara, merespon, bergerak dan beragam kesibukan lainnya termasuk jantung berdetak tanpa kita sadari.

Jadi? Jangan pernah menyalahkan kesibukan sebagai tameng untuk menutupi keterbatasan, lebih tepatnya alasan ketidakmampuan. Karena sesungguhnya, setiap dari kita memiliki waktu yang sama, fasilitas yang sama dan bumi yang sama. Tapi, tugas yang musti kita tanggung jauh lebih besar. Siapapun, bukan saya, dia atau mereka. Namun kita semua.

Ada sebuah petuah penting, sabda Baginda Rasulullah SAW. yang secara eksplisit telah diriwayatkan oleh salafush shaleh yang kredibel,
"Barang siapa yang tidak menyibukan diri dalam kebaikan, maka ia akan disibukan dengan keburukan." (HR

So, apakah diri ini akan terus menerus sibuk dalam kebaikan atau justru jatuh dalam kubang keburukan? Jawabannya ada dalam laku kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar