Senin, 30 Juni 2014

Melayang

Di catatan maya ini, selalu saja aku bercerita. Tentang beraneka rasa dalam penyampaian yang abstrak. Sok puitis padahal lugas pada aslinya. Tetap saja ia mudah berkilah, bulir huruf ini adalah penyeimbang yang mestinya satu padu. Tiada kanan tanpa kiri, tiada mengkhayal tanpa banyak berpikir. Barangkali begitulah.

Seorang kawan pernah berkata, "kau ini nampak bak ilalang, selalu ingin terbang." Aku tersenyum, berterima kasih padanya. Memang begitulah. Sebagaimana kini, terbang dan mengangkasa adalah sebagian dari apa yang dibenaknya. Mendengarnya saja, seketika ia hendak melayang mengikuti kemana angin pergi, lalu mengantarkannya ke titik peraduan cahaya. Melebur dan mengikuti alur perpindahan dimensi menuju sebelas anak tangga dimensi hingga puncak tertinggi.

Disana, di suatu tempat dan masa yang tak mampu dikalkulasi. Aku selalu bermimpi melayang, melangit menuju-Nya. Melintasi gumawan menuju batas warna hitam dan biru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar