Jumat, 05 Mei 2023

Lelah

Pada akhirnya, sejauh apapun kaki melangkah, ia akan penat juga. Sekuat apapun tenaga dikerahkan, ia akan lelah pula. Sekeras apapun akal dipaksa berpikir, ia akan buntu juga. Bahkan sebesar apapun kemauan dipancang-pancangkan, ia akan ambruk jua.

Akan ada masanya, hati yang mengeras itu lembut dan kembali keras. Hati yang tegar itu rapuh agar ia kembali belajar menjadi tegar. Akan ada masanya, kesabaran yang sudah kau tangguh-tangguhkan itu menemui batasnya. Akan ada masanya, kekuatan yang kau latih berhari-hari itu tiba-tiba hilang seperti tak bersisa. 

Bukan, bukan karena kehilangan iman. Bukan pula karena engkau kehilangan Tuhan. Bukankah, keyakinanmu masih teguh? Bahwa, selemah apapun kita nanti, serapuh apapun hati ini kelak, sepahit apapun rasa yang mengepung lidah dan segelap apapun malam terus menyelimuti, kita tidak akan pernah menyerah? Selayaknya Zakariya, kita tidak akan pernah kecewa berdoa kepada Tuhan?

Barangkali iman kita sedang mengendur saat ini. Satu dua ikatannya ada yang terlepas. Adhesi-kohesinya tengah tak beraturan, bertubrukan satu sama lain. Benturan demi benturan acak terus membuat getaran. Hingga hatimu mulai merasakan lelah, layaknya diterpa zalzil, keamanannya goyah akibat gempa berkali-kali sedemikian dahsyatnya.

Hingga di ujung batasmu, pada akhirnya engkau menyerah dan mengeja tanya: "متى نصر الله؟ | kapan pertolongan-Mu datang, ya Allah?"

***

Dalam iringan syair Sayyid Qutb sang syuhada,

Mari bertahan hingga akhir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar