Jumat, 16 Desember 2011

Waspada!

Ada saja jebakan dari si dia. Sembunyi atau terang-terangan adalah pilihan. Poin terpenting, bagaimana niat dapat konsisten dan menjadi komitmen tetap beramal agar ikhlas dapat tercipta. So, berhati-hatilah, kawan. Karena si dia tak pernah kehabisan akal, apalagi ide kreatif untuk menjebak manusia. Namun, jangan khawatir. Selama surga ada di benakmu, perjumpaan dengan Allah adalah inginmu, apa mau engkau ganti impian indah tersebut dengan tawaran si dia yang kadang memikat walau sesaat?


Selalu ada si dia di dekatmu
Sebuah keniscayaan, ada manusia maka ada si dia yang namanya tidak boleh disebut (just kidding ^_^). Ibarat software pada komputer, maka si dia adalah virus berbahaya. Apapun program yang Anda, sudah dipastikan ada virus-virus sudah siap menyerang. Jika tidak sigap, siap-siaplah kehilangan data-data penting Anda karena virus telah membumihanguskan semua. Tapi, tenang. Ada virus, pasti ada anti virusnya. Cepat perkuat tembok pertahanan, jangan ada celah sedikit pun untuk membiarkannya masuk. Penting juga, untuk selalu mengupgrade anti virusmu agar tak kelewat basi.

Beda sasaran beda tingkatan
Si dia pun sama seperti manusia, punya level masing-masing. Jika level manusia berdasarkan keimanan dan ketaqwaannya. Lalu, apa kiranya level si dia, ya? Yang pasti, semakin tinggi level keimanan seseorang, maka semakin tinggi juga level si dia yang akan menguntit kita. Karena ternyata, pengkaderan kita hampir sama dengan mereka. Nah, bagi yang merasa aktivis dakwah, jangan merasa sudah merasa selamat dengan intaian si dia. Karena si dia telah menyiapkan tim khusus untuk menjeratmu, kalau bukan untuk melakukan maksiat maka si dia akan berusaha menyisipkan "niat khusus" untuk terus menambah amal.

Hati, sasaran empuk untuk para aktivis
Awas!!! Si dia sudah mulai memasang perangkap semu. Apalagi kalau bukan si dia yang lain, alias ikhwan atau akhwat yang mulai memikatmu. Si dia mafhum bagaimana dirimu, dan apa saja kriteria yang engkau dambakan. Si dia tidak akan menjebakmu dengan orang-orang di luar dunia aktivis dakwah. Sadar atau tidak, si dia begitu hafal apa saja rutinitas yang sering kita lakukan, kegemaran, sifat bahkan si dia bisa mengintip urusan hati yang tersembunyi. Tentu juga, karena si dia lebih tua dari kita. So, berhati-hatilah. Karena si dia sudah mafhum bagaimana menghadapi aneka ragam manusia di dunia ini untuk kemudian dijerumuskan.

Sembunyi atau terang-terangan adalah pilihan, karena si dia akan selalu ada di antara keduanya. Poin terpenting, bagaimana niat dapat konsisten dan menjadi komitmen tetap beramal. Ada atau tidaknya manusia di sekitarmu, bukanlah alasan untuk beramal atau meninggalkannya. Surga Allah itu jauh lebih indah dibanding tawaransi dia, biarpun memikat namun menjerat. Kuncinya: pastikan kembali rel niatmu kini, kemudian berpuasalah. Karena puasa menyempitkan alur masuk si dia, aliran darah orang-orang yang senantiasa kenyang. Allahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar