Rabu, 20 Juni 2012

Titah dari Kicau Burung

Pagi ini riuh dengan cicit burung-burung kecil di atas genting, atap rumah kami. Rumah kebanggaan kami yang dikumandangkan Al-Quran di setiap sudutnya. Jendela kamar ku terbuka lebar, menghantarkan hawa sejuk menerobos telaris besi dan pagar. Cicit-cicit burung terus berkumandang, seakan-akan ia tengah berkicau tepat di telinga-telinga kami. Dari sini, di kamar ini, dari jendela ini, burung-burung itu tengah bercanda dengan kawannya. Saling mematuk kaki atau sayapnya bagian belakang.

Cicit-cicit burung belum jua berhenti. Ia melayang mengitari atap rumah kami, berputar berseling di antara kabel dan tiang-tiang listrik. Mengumpat kemudian menampakan diri di antara sela-sela loteng dan antena tetangga-tetangga kami di bumi ramai kendaraan laksana tak pernah tidur.

Sejuk benar-benar menyelimuti kami, hantarkan hawa riang tanda tamu besar akan datang. Burung-burung masih berkicau, berkeliling semarakan pagi bersama kokokan ayam dan desir bising kendaraan bermotor. Sampaikan titah Tuhan, "Hari ini 1 Sya'ban! Ramadhan akan segera datang..!!!"

Atau jika sembarang ditafsirkan bagi hati yang merindu Ramadhan, cicit kicau burung itu tengah berkata:
"Hai manusia, ayo bersegara! Bersegara! Bersegerahlah tunaikan kebaikan untuk sambut Tamu Agung. Jadilah salah seorang insan muflihun karena ampunan dan pahala-pahala yang Allah obral kala itu. Ayo bersegeralah!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar