Jumat, 23 Mei 2014

Tanya Jawab: Hening

Ayah, aku bertanya pada keheningan

Ayah,
Apa itu sedikit? Mengapa Tuhan kita berkata demikian?
Ayah,
Apa itu sujud? Mengapa Tuhan kita mengulang kata itu?
Ayah,
Apa itu berpikir? Bukankah manusia kini pandai?
Ayah,
Apa itu bersegera? Bukankah manusia kini dikejar waktunya sendiri?
Ayah,
Apa itu jihad? Mengapa manusia berselisih paham tentangnya?
Ayah,
Apa itu surga? Mengapa manusia berdebat kusir tentangnya?
Ayah,
Apa itu neraka? Jika tak ada manusia yang ingin ke sana?
Ayah,
Apa itu masa? Jika memang semua ada batasnya?
Ayah,
Di manakah hati itu? Di manakah iman itu? Di manakah yang ghaib itu?
Ayah,
Apakah semua orang itu berhati? Apakah semua orang itu beriman?
Ayah,
Kenapa keheningan yang muncul? Di manakah kebenaran itu?
Ayah,
Aku akan pergi ke sana, menemani keheningan.
Kan ku tanyakan padanya, semuanya.


Jawabannya: Hening.

Apa itu hening?
Tanpa suara kah?
Apa itu hening?
Masih terlelap kah?
Apa itu hening?
Dalam kesendirian kah?
Apa itu hening?
Ketika malam memeluk bintang kah?
Apa itu hening?
Hening. Kenapa semuanya hening tak menjawab?


Di batas waktu,
antara fajar dan gelap yang beradu..
Termangu di antara semua tanya,
rupanya hening!

Ciputat, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar